“Interseks adalah mereka yang terlahir dengan salah satu dari beberapa variasi dalam karakteristik seks termasuk kromosom, gonas, hormone seks, atau alat kelamin yang tidak sesuai dengan definisi khas untuk tubuh lelaki atau perempuan” – GNC, 2020 dalam Katumiri 2020
Halo kawan #GengBeda! Ketemu lagi bareng Gema untuk merayakan Intersex Awareness Day 2020 yang jatuh pada tanggal 26 Oktober 2020 kemarin. Sebelum Pedro memberikan rekomendasi film dokumenter yang mengangkat tema Interseks, tahu gak sih bahwa perayaan ini Hari ini menandai ulang tahun pertemuan publik pertama oleh orang-orang interseks di Amerika Utara pada 26 Oktober 1996. Pada tanggal tersebut, aktivis Interseks Morgan Holmes dan Max Beck menghadiri demonstrasi yang diadakan di luar tempat konferensi tahunan American Academy of Pediatrics di Boston. Peserta demonstrasi mengutuk operasi alat kelamin bayi yang dilakukan secara non-konsensual.
Setelah tahu tentang sejarahnya, kalian pasti sudah baca kan kutipan Gema di awal yang membahas tentang pengertian Interseks? Nah, lebih lanjut nih berdasarkan Lembar Fakta Interseks yang dikeluarkan oleh PBB, terdapat persentase sebesar 0,5 sampai dengan 1,7 populasi yang lahir sebagai Interseks. Kalau kalian pahami, Interseks ini sangat terkait dengan karakteristik fisik atau biologis. Seorang Interseks dapat memiliki orientasi seksual dan identitas gender yang beragam, serta dapat mengidentifikasi diri menjadi laki-laki, perempuan, atau nggak dua-duanya.
Lalu bagaimana sih rasanya jadi Intersek di Indonesia? Mengutip dari Qbukatabu.org, istilah Interseks masih baru dan dianggap tabu nih kawan. Penggunaan istilah “Interseks” sendiri masih kalah jauh dengan istilah “Kelamin Ganda”. Bisa kalian buktikan nih kawan dengan melakukan pencarian daring di Google. Berita atau artikel yang menggunakan istilah “Kelamin Ganda” 13 kali lebih banyak daripada uang menggunakan istilah “Interseks”. Selain itu, istilah “Kelamin Ganda” ini juga membawa stigma sendiri yang membuat teman-teman Interseks seakan harus memilih kelaminnya huhu. Akhirnya, banyak dari mereka yang memilih untuk diam demi keamanan diri dan keluarganya. Selain terpaksa bungkam, ada pula nih praktik Intersex Genital Mutilation (IGM) dimana dokter-dokter memotong organ kelamin teman-teman interseks (kebanyakan pada saat masih bayi). Padahal, sebagai seorang manusia teman-teman Interseks juga memiliki hak menentukan pilihan untuk dioperasi atau tidak.
Begitulah kawan realitanya. Lalu apa yang bisa kawan #GengBeda lakukan untuk mendukung keberadaan teman-teman Interseks? Mengakui bahwa mereka ada dan juga belajar lebih lanjut tentang kehidupan mereka. Oleh karena itu kawan, Gema ingin merekomendasikan 3 film pendek dan dokumenter yang kalian bisa tonton untuk belajar tentang teman-teman Interseks sehingga kalian bisa tahu apa saja tantangan yang mereka alami di dalam kehidupannya. Check this out!
- Ponyboi
Film pendek ini disutradarai dan dibintangi langsung oleh seorang Interseks bernama River Gallo. Film pendek ini ditayangkan perdana di Festival Film Tribeca 2019 di mana ia dinobatkan sebagai salah satu dari “Lima film pendek yang tidak boleh dilewatkan” oleh Forbes. Ponyboi menceritakan tentang pelarian seorang Interseks yang bekerja sebagai binatu dan juga pekerja seks. Namun, setelah pertemuan misteriusnya dengan seorang pria dari mimpinya, dia mengetahui bahwa mungkin dia layak meninggalkan kehidupan tak layaknya di New Jersey.
- Intersexion
Intersexion adalah kisah menghangatkan hati dari sekelompok orang interseks yang belum pernah didengar oleh masyarakat. Dalam film dokumenter yang inovatif ini, individu interseks mengungkapkan rahasia kehidupan mereka yang tidak konvensional – dan bagaimana mereka mampu menavigasi jalan mereka di dunia yang sungguh biner ini.
- Orchid – My Intersex Adventure
“Hermafrodit” adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan Phoebe, seorang perempuan dengan kromosom laki-laki. Sedapat mungkin, Phoebe secara aktif berusaha mengacaukan katalog biner dengan menyampaikan sebanyak mungkin kejujuran dan humor. Dalam filmnya ‘Orchids’ dia menjelaskan perjalanan menemukan jati diri serta penerimaan keluarga dan lingkungan terhadap kondisi interseksnya.
Nah, kawan #GengBeda! Jangan lupa untuk ditonton ya rekomendasi dari Gema ini. Mari kita support terus keberadaan teman-teman Interseks. Karena mereka ada dan mereka dapat berdaya!
Referensi
http://www.suarakita.org/2020/03/33582/
https://qbukatabu.org/2019/08/14/belajar-dari-kawan-interseks/
https://www.intersexionfilm.com/
Penulis: Erlangga Saputra